Senin, 07 Oktober 2013

Cara install Ubuntu Server

Berhubung dengan tugas dan materi minggu lalu,,
Saya akan mencoba memaparkan cara atau langkah-langkah menginstal Ubuntu server sebagai berikut.
Di awal Proses boot menggunakan CD instalasi,pilih bahasa yang akan di gunakan.

Kemudian pilih install Ubuntu Server di tampilan menu

Selanjutnya pilih bahasa yang akan di gunakan di sistem yang akan di instal.



Untuk pilihan negara indonesia tidak terdaftar di depan,sehingga kita harus memilih other.


Lanjutkan dengan memilih benua asia


Setelah itu berubah lah kita dapat memilih indonesia







Untuk pengaturan locales (mata uang,waktu,dkk)kita menggunakan pilihan United States.



Pada pengaturan keyboard kita akan memilih sendiri jenis layout dari datar yang ada.Jawab No pada pertanyaan ini.


Pilih English (US) untuk Country of origin for the keyboard.


Pilih English (US) juga untuk Keyboard Layout.



Proses memuat komponen-komponen lain akan berlangsung beberapa saat,tunggu hingga selesai.


Installer Ubuntu akan berusaha untuk melakukan konfigurasi jaringan dengan mencari keberadaan DHCP server.Jika tidak menemukan layanan ini akan ada pesan gagal,tidak perluh khawatir pilih saja Continue.


Kita dapat mengatur jaringan secara manual,namun untuk mempersingkat waktu kita akan melewatkannya.Pilih Do not configure network at this time.


Tentukan nama host untuk server yang akan di-install Ubuntu Server 12.04 LTS.









Masukan nama lengkap dari user yang akan menggunakan server ini

Lalu masukkan juga user name-nya.

Selanjutnya tentukan password untuk user di atas.Password yang baik setidaknya terdiri dari 8 karakter yang disusun oleh alfabet,angkah,dan tanda baca.

Verifikasi password ini dengan memasukkan kembali kata laluan yang sama persis.

Ubuntu mempunyai fitur untuk mengenkripsi direktori home milik user,namun sebelum kita menggunakannya.Pilih No untuk pertanyaan Encypt your home directory?
                              
Pada pengaturan zona waktu,pilih salah satu sesuain dengan letak geografis server.Indonesia tPrdapat tiga pilihan,Jakarta untuk WIB,Pontianak dan Makssar untuk WITA,dan Jayapura untuk WIT.

Partisi sebaiknya dilakukan secara manual.Namun dalam tutorial ini kita akan memilih secara otomatis menggunakan pilih Guided – use entire disk.

Pilih hard disk yang akan digunakan untuk instalasi.

Konfirmasih pembuatan partisi pada hard disk yang kita pilih tadi dengan memilih Yes.

Instalasi sistem dasar akan berlangsung beberapa saat.

Pilih cara untuk melakukan update pada Ubuntu Server ini Jika tidak terhubung ke Internet ,sebaiknya pilih No automatic update.Nantinya kita dapat melakukan update secara manual.

Tentukan perangkat-perangkat lunak apa saja yang akan dipasang secara otomatis selama proses instalasi.Untuk mempersingkt waktu,usahakan untuk memilih beberapa saat saja.Nantinya kita dapat melakukan instalasi setelah sistem selesai dipasang.

Instalasi perangkat lunak akan berlangsung beberapa saat.Tunggulah hinggaa selesai.

Pilih Yes untuk memasang boot loader GRBU di MRB (Master Boot Record).




Instalasi sudah selesai,pilih Continue untuk reboot sistem dan masuk ke Ubuntu Server hasil instalasi.

Masuklah menggunakan user yang kita buat tadi.

Server baru kita siap digunakan.
-klik sudo su
-ketik perintah sudo nano /etc/networh/ interfaces
-hentikan perintah :
-auto etho
-iface etho inet static
-address 192.168.1.10
-netmash 255.255.255.0
-control x untuk menyimpan
-restar dengan perintah sudo /etc/init.d/ networking restart
-ping 192.168.1.10

Selasa, 04 Juni 2013

Objek Wisata Kabupaten Tana Toraja

Objek Wisata di Kabupaten Tana Toraja


Pallawa
Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja. Atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu (saat ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). Di bagian depan terdapat deretan tanduk kerbau. Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur dan dapur. Tongkonan digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan mayat. Tongkonan berasal dari kata tongkon (artinya duduk bersama-sama). Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (stara sosial Masyarakat Toraja). Di depan tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut ‘alang‘. Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (bangah) saat ini sebagian sudah dicor. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari, yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.
Tongkonan Pallawa adalah salah satu tongkonan yang berada di antara pohon-pohon bambu di puncak bukit. Tongkonan tersebut didekorasi dengan sejumlah tanduk kerbau yang ditancapkan di bagian depan rumah adat. Terletak sekitar 12 Km ke arah utara dari Rantepao.

Londa
Londa adalah bebatuan curam di sisi makam khas Tana Toraja. Salah satunya terletak di tempat yang tinggi dari bukit dengan gua yang dalam dimana peti-peti mayat diatur sesuai dengan garis keluarga, di satu sisi bukit lainya dibiarkan terbuka menghadap pemandangan hamparan hijau. Londa terletak de Desa Sendan Uai, Kecamatan Sanggalai, sekitar 5 Km ke arah selatan dari Rantepao, Tana Toraja.



Ke'te Kesu
Ke’te Kesu berarti pusat kegiatan, dimana terdapatnya perkampungan, tempat kerajinan ukiran, dan kuburan. Pusat kegiatannya adalah berupa deretan rumah adat yang disebut Tongkonan, yang merupakan obyek yang mempesona di desa ini. Selain Tongkonan, disini juga terdapat lumbung padi dan bangunan megalith di sekitarnya. Sekitar 100 meter di belakang perkampungan ini terdapat situs pekuburan tebing dengan kuburan bergantung dan tau-tau dalam bangunan batu yang diberi pagar. Tau-tau ini memperlihatkan penampilan pemiliknya sehari-hari. Perkampungan ini juga dikenal dengan keahlian seni ukir yang dimiliki oleh penduduknya dan sekaligus sebagai tempat yang bagus untuk berbelanja souvenir. Terletak sekitar 4 Km dari tenggara Rantepao.

Batu Tumonga

Di kawasan ini anda dapat menemukan sekitar 56 batu menhir dalam satu lingkaran dengan 4 pohon di bagian tengah. Kebanyakan batu menhir memiliki ketinggian sekitar 2 – 3 meter. Dari tempat ini anda dapat melihat keindahan Rantepao dan lembah sekitarnya. Terletak di daerah Sesean dengan ketinggai 1300 Meter dari permukaan laut.





Lemo
Lemo merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu. Bukit ini dinamakan Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau). Di bukit ini terdapat sekitar 75 lubang kuburan dan tiap lubangnya merupakan kuburan satu keluarga dengan ukuran 3 X 5 M. Untuk membuat lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp. 30 juta. Tempat ini sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman Lemo anda dapat melihat mayat yang disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang curam. Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan antara kematian, seni dan ritual. Pada waktu-waktu tertentu pakaian dari mayat-mayat akan diganti dengan melalui upacara Ma Nene. Kuburan Batu Lemo ini terletak di sebelah utara Makale, Kabupaten Tana Toraja.
Kuburan Bayi Kambira

Di kuburan ini, bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang yang dibuat di pohon Tarra’. Bayi ini dianggap masih masih suci. Pohon Tarra’ dipilih sebagai tempat penguburan bayi, karena pohon ini memiliki banyak getah yang dianggap sebagai pengganti air susu ibu. Dengan menguburkan di pohon ini, orang-orang Toraja menganggap bayi ini seperti dikembalikan ke rahim ibunya dan mereka berharap pengembalian bayi ini ke rahim ibunya akan menyelamatkan bayi-bayi yang akan lahir kemudian.
Pohon Tarra’ memiliki diameter sekitar 80 – 100 cm dan lubang yang dipakai untuk menguburkan bayi ditutup dengan ijuk dari pohon enau. Pemakaman seperti ini dilakukan oleh orang Toraja pengikut ajaran kepercayaan kepada leluhur. Upacara penguburan ini dilaksanakan secara sederhana dan bayi yang dikuburkan tidak dibungkus dengan kain, sehingga bayi seperti masih berada di rahim ibunya.
Kuburan ini terletak di Desa Kambira, tidak jauh dari Makale, Tana Toraja.


Arung Jeram Sungai Sa’dan
Sungai Sa’dan memiliki panjang sekitar 182 km dan lebar rata-rata 80 meter serta memiliki anak sungai sebanyak 294. Di sepanjang Sungai ini terdapat beberapa jeram dengan tingkat kesulitan yang berbeda, seperti jeram Puru’ dengan kategori tingkat kesulitan III; jeram Pembuangan Seba dengan kategori tingkat kesulitan IV, yaitupermukaan air di pinggir sungai yang lebar dan tiba-tiba menyempit dengan cepat; jeram Fitri dengan kategori tingkat kesulitan V, yaitu berupa patahan dan arus sungai yang menabrak batu besar yang dapat menyebabkan perahu menempel di batu dan terjebak diantaranya. Selain itu, topografi daerah ini juga sangat menarik dengan keindahan alam dan udara yang sejuk di sepanjang perjalanan.
Lokasi Sungai Sa’dan ini dimulai dari jembatan gantung di Desa Buah Kayu kabupaten Tana Toraja dan berakhir di jembatan Pappi Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Upacara Adat Rambu Solo
Rambu Solo dalah upacara adat kematian masyarakat Tana Toraja yang bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam roh, yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka di sebuah tempat peristirahatan. Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal setelah seluruh prosesi upacara ini digenapi. Jika belum, maka orang yang meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang “sakit” atau “lemah”, sehingga ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup, yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan minuman bahkan selalu diajak berbicara.
Puncak dari upacara Rambu solo ini dilaksanakan disebuah lapangan khusus. Dalam upacara ini terdapat beberapa rangkaian ritual, seperti proses pembungkusan jenazah, pembubuhan ornament dari benang emas dan perak pada peti jenazah, penurunan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan, dan proses pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Selain itu, dalam upacara adat ini terdapat berbagai atraksi budaya yang dipertontonkan, diantaranya adu kerbau, kerbau-kerbau yang akan dikorbankan di adu terlebih dahulu sebelum disembelih, dan adu kaki. Ada juga pementasan beberapa musik dan beberapa tarian Toraja.
Kerbau yang disembelih dengan cara menebas leher kerbau hanya dengan sekali tebasan, ini merupakan ciri khas masyarakat Tana Toraja. Kerbau yang akan disembelih bukan hanya sekedar kerbau biasa, tetapi kerbau bule “Tedong Bonga” yang harganya berkisar antara 10 – 50 juta per ekornya.
Upacara adat ini biasanya dilaksanakan di Kampung Bonoran, Desa Ke’te’ Kesu’, Kecamatan Kesu’, Tana Toraja.

SEJARAH SINGKAT HARI JADI TORAJA

Sejarah Singkat


Munculnya Gagasan
Pada Maret 1995, Bupati Kepala Daerah Tk II Tana Toraja mengemukakan ide tentang perlunya diadakan seminar sejarah Toraja dalam rangka menentukan Hari Jadi Toraja. Pemikiran tersebut mula-mula disampaikan kepada beberapa pejabat dan tokoh masyarakat yang ternyata ditanggapi secara serius. Berbagai masukan diperoleh, baik yang bernada positif maupun yang negatif. Upaya ini perlu karena bila mengacu pada pengalaman Daerah Tk I dan Daerah-Daerah Tk II di Sulawesi Selatan, penentuan Hari Jadi itu penting dalam rangka mendorong tekad untuk mencari momentum yang tepat dan strategis bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah secara bersama-sama untuk bergerak dinamis dalam Pembangunan Nasional yang sedang berlangsung di daerah ini.

Proses Perumusan
Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan ke-51 Republik Indonesia tahun 1995, Bupati Kepala Daerah Tk II Tana Toraja dalam rapat panitia, menyampaikan agar seminar tentang sejarah Toraja dan Hari Jadi Toraja dilaksanakan dalam rangkaian peringatan HUT Proklamasi RI.

Ka. Kandep. Dikbud. Tk II Tana Toraja ditugaskan untuk melaksanakan rencana tersebut. Oleh karena itu diadakanlah seminar pada tanggal 16 dan 17 Oktober 1995 dengan menghadirkan para pakar/tokoh budaya dan tokoh-tokoh masyarakat dari 9 Kecamatan. Para utusan dari Kecamatan-Kecamatan itu diwajibkan membawakan makalah tentang perkembangan Sejarah, Aluk (Agama), Adat dan Budaya di wilayah masing-masing.
Pada acara pembukaan, Bupati Kepala Daerah Tk II Tana Toraja menyampaikan bahwa keberadaan wahana Hari Jadi Toraja diharapkan dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dan jajaran Pemerintah Daerah serta mendorong tumbuhnya semangat juang untuk mengemban tugas bersama dalam rangka bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Berbagai pertimbangan dan masukan disampaikan oleh peserta seminar, antara lain peristiwa-peristiwa dalam perjalanan sejarah masyarakat Toraja dan Sulawesi Selatan pada umumnya, serta mengambil perbandingan dari Daerah Tk I dan beberapa Daerah Tk II di Sulawesi Selatan, seperti: Sinjai, Bone, Luwu’, Gowa dan Selayar tentang Hari Jadi Daerah itu masing-masing.
Dalam seminar dibentuklah tim perumus untuk merumuskan hasil akhir produk seminar. Tim ini mengadakan rapat sebanyak enam kali dan menghasilkan kesimpulan seminar tentang Hari Jadi Toraja. Dalam kesimpulan tersebut diajukanlah dua point rumusan yang merupakan alternatif menyangkut Tanggal, Bulan dan Tahun Jadi Toraja yang merujuk pada kearifan budaya nenek moyang (nenek todolo) dan semangat juang yang telah dipersembahkan oleh masyarakat Toraja dalam perjalanan panjang Sejarah bangsa.
Rumusan itu memuat berbagai peristiwa sebagai puncak kejadian penting di Tana Toraja yang layak dipertimbangkan oleh Bupati dan selanjutnya diusulkan ke Legislatif untuk dibahas dan ditetapkan sebagai Peraturan Daerah. Rumusan itu ialah bahwa:
1. Tanggal 8 September 1710
  1. Tanggal 8 September merujuk pada akhir serangan umum Pahlawan Pong Tiku terhadap pertahanan tentara Belanda di beberapa tempat.
  2. Tahun 1710 merujuk pada Basse Malua’ (Perjanjian Malua’) dimana terjadi Perjanjian Perdamaian Abadi yang merupakan simbol persatuan dan kesatuan antara To Lepongan Bulan Tana Matari’ Allo dengan Kerajaan Bone.

2. Tanggal 26 Agustus 1247
  1. Tanggal 26 Agustus mengacu pada semangat juang Pahlawan Pong Tiku dalam memulai serangan umum terhadap pertahanan tentara Belanda yang menimbulkan banyak korban dan menyebabkan lumpuhnya pertahanan Belanda di beberapa tempat.
  2. Tahun 1247 mengacu pada Budaya, Aluk dan Ada’ yaitu penyebaran Aluk Sanda Pitunna di Tana Toraja. Sanda Pitunna adalah suatu sistim religi yang menjadi sumber kebudayaan dan pandangan hidup masyarakat Toraja yang merupakan faktor penentu eksistensi dan jati diri masyarakat Toraja sejak awal abad ke-13.

Proses Penetapan
Penetapan Hari Jadi Toraja sebagai produk Pemerintah Daerah mengalami proses pembahasan yang cukup ketat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tk II Tana Toraja.

Proses pembahasan dilakukan bukan hanya dalam sidang tetapi juga dengan menugaskan pihak Eksekutif untuk meminta pendapat para ilmuwan dalam rangka konfirmasi mengenai Hari Jadi yang merujuk pada penyebarluasan Aluk Sanda Pitunna itu. Para pakar itu adalah antara lain Prof DR Mattulada, Prof DR Mangemba, Prof DR Salombe’, Prof DR Ny. M. Paranoan, Bpk Yulius Tiranda, DR Stanislaus Sandarupa.
Berbagai rapat pembahasan dilakukan di DPRD dan berlangsung dalam suasana yang cukup hangat. Silang pendapat sering terjadi namun akhirnya tercipta musyawarah dan mufakat. Kesepakatan diambil berdasarkan suatu gambaran komparatif yang diberikan oleh para pakar yang menunjuk permulaan Abad ke-13 sebagai titik tolak Tahun Jadi Toraja. Sejak penyebaran Aluk Sanda Pitunna di Toraja secara umum dapat diketahui bahwa para To Manurun mulai menyebar ke Sulawesi Selatan pada permulaan Abad ke-13. Berdasarkan beberapa silsilah yang dimiliki beberapa tokoh masyarakat, antara lain: Sangalla’, Kesu’, Mengkendek, Sesean, Saluputti dan Rindingallo ditemukan bahwa sampai sekarang sudah ada 25 generasi sejak periode Tangdilino, Pasontik dan Pongkapadang (Penyebar Aluk Sanda Pitunna). Ketiga tokoh tersebut beserta anak-anaknya, selain mengembangkan Aluk dan Ada’ ke seluruh wilayah Tondok Lepongan Bulan Tana Matari’ Allo, mereka juga menggerakkan masyarakat membangun tondok (Manglili’ Tondok). Penyebaran dan pelestarian Aluk dan Ada’ dikembangkan melalui pranata Tongkonan di wilayah masing-masing. Setiap Panglili’ Tondok membentuk Tongkonan sebagai pusat pemerintahan dan pelaksanaan ritus-ritus (Aluk). Berdasarkan penyebaran Aluk Sanda Pitunna tersebut, yang kemudian menjadi sumber budaya dan falsafah hidup masyarakat Lepongan Bulan Tondok Matari’ Allo, maka Aluk dipandang sebagai landasan yang kokoh dalam menentukan titik awal keberadaan masyarakat di wilayah Lepongan Bulan Tana Matari’ Allo.

SEJARAH SINGKAT KABUPATEN TANA TORAJA
Sebelum menggunakan kata TANA TORAJA, Tana Toraja terkenal dengan nama TONDOK LEPONGAN BULAN TANA MATARI’ ALLO, yang berarti NEGERI DENGAN BENTUK PEMERINTAHAN DAN KEMASYARAKATAN YANG MERUPAKAN SUATU KESATUAN YANG UTUH - BULAT BAGAIKAN BULAN DAN MATAHARI.
Kata TANA TORAJA baru dikenal sejak Abad ke-17 yaitu sejak daerah ini mengadakan hubungan dengan beberapa tetangga di daerah Bugis: Bone, Sidenreng dan Luwu.
Ada beberapa pendapat mengenai arti kata TORAJA antara lain dari bahasa Bugis: TO = Orang, dan RIAJA = DARI UTARA. Ada pula yang berpendapat bahwa TO RIAJA berarti Orang Dari Barat. Begitu menurut pendapat dari Luwu pada permulaan Abad ke-19 ketika penjajah mulai merentangkan sayapnya ke daerah pedalaman Sulawesi Selatan.
Tahun 1906 pasukan penjajah tiba di Rantepao dan Makale melalui Palopo. Ketika penjajah itu tiba di Rantepao dan Makale, mereka dihadapi dengan gigih oleh beberapa pemimpin Toraja antara lain: PONGTIKU, BOMBING, WA’SARURAN yang menimbulkan banyak korban di pihak penjajah.
Pemerintah Hindia Belanda mulai menyusun pemerintahannya yang terdiri dari DISTRIK, BUA’ dan KAMPUNG yang masing-masing dipimpin oleh penguasa setempat (Puang, Parengnge’ dan Ma’dika).
Setelah 19 tahun Hindia Belanda berkuasa di daerah ini, Tana Toraja dijadikan sebagai ONDERAFDELING di bawah SELFBESTUUR Luwu di Palopo yang terdiri dari 32 LANSCHAAP dan 410 Kampung dan sebagai CONTROLEUUR yang pertama ialah: H. T. MANTING.
Pada 8 Oktober 1946 dengan besluit LTTG tanggal 8 Oktober 1946 Nomor 5 (Stbld. 1946 Nomor 105) ONDERAFDELING Makale/Rantepao dipisahkan dari Swapraja yang berdiri sendiri di bawah satu pemerintahan yang disebut TONGKONAN ADA’.

Pada saat Pemerintahan berbentuk Serikat (RIS) tahun 1946 TONGKONAN ADA’ diganti dengan suatu pemerintahan darurat yang beranggotakan 7 orang dibantu oleh satu badan yaitu KOMITE NASIONAL INDONESIA (KNI) yang beranggotakan 15 orang.
Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Sulawesi Selatan Nomor 482, Pemerintah Darurat dibubarkan dan pada tanggal 21 Pebruari 1952 diadakan serah terima Pemerintahan kepada Pemerintahan Negeri (KPN) Makale/Rantepao yaitu kepada Wedanan ANDI ACHMAD. Dan pada saat itu wilayah yang terdiri dari 32 Distrik, 410 Kampung dirubah menjadi 15 Distrik dan 133 Kampung.

Berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1957 dibentuklah Kabupaten Daerah Tingkat II Tana Toraja yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 31 Agustus 1957 dengan Bupati Kepala Daerah yang pertama bernama LAKITTA.
Pada Tahun 1961 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 2067 A. Administrasi Pemerintahan berubah dengan penghapusan Sistim Distrik dan pembentukan Pemerintahan Kecamatan.
Tana Toraja pada waktu itu terdiri atas 15 Distrik dengan 410 Kampung berubah menjadi 9 Kecamatan dengan 135 Kampung. Kemudian dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 450/XII/1965 tanggal 20 Desember 1965 diadakan pembentukan Desa Gaya Baru.
Berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan tentang pembentukan Desa Gaya Baru tersebut, ditetapkanlah SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tana Toraja Nomor 152/SP/1967 tanggal 7 September 1967 tentang Pembentukan Desa Gaya Baru dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Tana Toraja sebanyak 65 Desa Gaya Baru yang terdiri dari 180 Kampung dengan perincian sebagai berikut:

1 Kecamatan Makale 7 Desa 20 Kampung
2 Kecamatan Sangalla' 4 Desa 8 Kampung
3 Kecamatan Mengkendek 6 Desa 20 Kampung
4 Kecamatan Saluputti 10 Desa 25 Kampung
5 Kecamatan Bonggakaradeng 4 Desa 15 Kampung
6 Kecamatan Rantepao 4 Desa 18 Kampung
7 Kecamatan Sanggalangi' 9 Desa 40 Kampung
8 Kecamatan Sesean 11 Desa 18 Kampung
9 Kecamatan Rindingallo 10 Desa 22 Kampung
  Total 65 Desa 180 Kampung

Berdasarkan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa dan Peraturan Pelaksanaannya, dari 65 Desa Gaya Baru tersebut berubah menjadi 45 Desa dan 20 Kelurahan.
Selanjutnya dengan SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tana Toraja Nomor 169 Tahun 1983 tanggal 26 September 1983 dibentuklah Dusun dalam Desa dan Lingkungan dalam Kelurahan. Pelaksanaan lebih lanjut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa tersebut, dengan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1980 dari 65 Desa dan Kelurahan tersebut dibentuk lagi 18 Desa Persiapan yang selanjutnya dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 168/XI/1982 tanggal 29 Nopember 1982, 18 Desa Persiapan tersebut menjadi Desa Defenitif.
Pembentukan wilayah kerja Pembantu Bupati Kepala Daerah Wilayah Utara. Berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 1988 tanggal 26 September 1988, telah dibentuk sebuah wilayah kerja pembantu Bupati Kepala Daerah Wilayah Utara meliputi Kecamatan Rantepao, Kecamatan Sanggalangi’, Kecamatan Sesean dan Kecamatan Rindingallo.
Selanjutnya dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 1102/IX/1989 tanggal 11 September 1989 dari 63 Desa tersebut, dimekarkan lagi 8 Desa Persiapan yang selanjutnya dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 769/VI/1991 tanggal 20 Juni 1991 dari 8 Desa Persiapan tersebut ditetapkan sebagai Desa Defenitif.
Berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 601/V/1992 tanggal 21 Mei 1992 telah disahkan 22 Kelurahan Persiapan.
Dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 78/II/1995 tanggal 6 Pebruari 1995 telah dibentuk 4 Perwakilan Kecamatan, yaitu:
    - Perwakilan Kecamatan Rantetayo
    - Perwakilan Kecamatan Tondon Nanggala
    - Perwakilan Kecamatan Simbuang
    - Perwakilan Kecamatan Sa’dan Balusu

Selanjutnya dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 954/XI/1998 tanggal 14 Desember 1998 dibentuk lagi 2 Kecamatan Perwakilan yaitu:
    - Perwakilan Kecamatan Bittuang
    - Perwakilan Kecamatan Buntao’ Rantebua

Berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 68/II/1995 tanggal 20 Pebruari 1995 dari 22 Kelurahan Persiapan telah disahkan 15 Kelurahan Persiapan menjadi Kelurahan Defenitif, yang selanjutnya dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 442/1996 tanggal 17 September 1996 telah disahkan 7 Kelurahan Persiapan menjadi Kelurahan Defenitif.
Dari sejumlah Desa/Kelurahan Defenitif tersebut dimekarkan lagi 104 Desa Persiapan dan 10 Kelurahan Persiapan sesuai SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 771/X/1996 tanggal 9 Oktober 1996 dibentuk lagi 15 Desa Persiapan.
Selanjutnya dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 162/VII/1997 tanggal 31 Juli 1997, 10 Kelurahan disahkan menjadi Kelurahan Defenitif dan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 163/VII/1997 tanggal 31 Juli 1997 ke 104 Desa Persiapan disahkan menjadi Desa Defenitif.

Dengan berlakukanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2000 Tanggal 29 Desember 2000 maka 6 Kecamatan Perwakilan menjadi Defenitif sehingga jumlah Kecamatan di Kabupaten Tana Toraja menjadi 15 Kecamatan. Selanjutnya dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2001 Tanggal 11 April 2001 maka dari 238 Desa yang ada di Kabupaten Tana Toraja berobah nama menjadi Lembang serta ada yang mengalami penggabungan. Sekarang Kecamatan mekar lagi menjadi 29 Kecamatan, 73 Kelurahan dan 195 Lembang.
Dikarenakan perkembangan pembangunan dan kemasyarakatan didaerah yang terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, maka melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Nomor 6 Tahun 2005 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Nomor  18 tahun 2000, Kabupaten Tana Toraja saat ini terdiri atas 40 Kecamatan, 87 Kelurahan dan 223 Lembang, Berdasarkan aspirasi yang terus berkembang seiring dengan dinamika masyarakat serta adanya dukungan dan keinginan politik pemerintah Kabupaten Tana Toraja dan dukungan dari berbagai pihak, maka melalui proses yang panjang akhirnya pada tanggal 21 juli 2008, ditetapkan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Toraja Utara di Provinsi Sulawesi Selatan  yang diundangkan dalam Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 101, dengan demikian secara administrasi pemerintahan wilayah Kabupaten Tana Toraja  terbagi menjadi dua, yakni Kabupaten Tana Toraja sebagai Kabupaten Induk dan Kabupaten Toraja Utara sebagai daerah otonomi baru yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 26 Nopember 2008, yang maka luas Kabupaten Tana Toraja setelah mengalami pemekaran menjadi 2.054,3 Km⒉yang terdiri dari 19 Kecamatan112 Lembang dan 47 Kelurahan.

NAMA-NAMA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II TANA TORAJA:
1 LAKITTA Kepala Daerah Tana Toraja 1-3- 1957 s/d 23-7-1958
2 S.J. SARUNGNGU DPD merangkap Wakil Kepala Daerah Tana Toraja 23-7-1958 s/d 21-10-1958
3 D.S. RANTESALU Wakil Ketua DPD/Kepala Daerah Tana Toraja 21-10-1958 s/d 15-5-1959
4 B.A. SIMATUPANG Kepala Daerah Swatantra Tk II Tana Toraja 15-5-1959 s/d 12-7-1960
5 H.L. LETHE Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tana Toraja 12-7-1960 s/d 24-3-1963
6 A.J.K. ANDI LOLO Pelaksana Tugas Jabatan BKDH Tk II Tana Toraja 24-3-1963 s/d 11-1-1964
7 D.S RANTESALU Bupati KDH Tk II Tana Toraja 11-1-1964 s/d 25-6-1966
8 A. TAMPUBOLON Bupati KDH Tk II Tana Toraja 25-6-1966 s/d 4-9-1972
9 A. TAMPUBOLON Pj. BKDH Tk II Tana Toraja 4-9-1972 s/d 11-4-1973
10 DRS. NUSU’ LEPONG BULAN Pj. BKDH Tk II Tana Toraja 11-4-1973 s/d 24-1-1974
11 A.J.K. ANDI LOLO Bupati KDH Tk II Tana Toraja 24-1-1974 s/d 6-6-1979
12 A.J.K. ANDI LOLO Bupati KDH Tk II Tana Toraja 6-6-1979 s/d 4-7-1984
13 A.J.K. ANDI LOLO Pj. BKDH Tk II Tana Toraja 4-7-1984 s/d 3-12-1984
14 A. JACOBS Bupati KDH Tk II Tana Toraja 3-12-1984 s/d 2-12-1989
15 DR. T.R. ANDI LOLO Bupati KDH Tk II Tana Toraja 2-12-1989 s/d 12-1-1995
16 DRS TARSIS KODRAT Bupati KDH Tk II Tana Toraja 12-1-1995 s/d 12-1-2000
17 ABBAS SABBI, SH Plh. Bupati Tana Toraja 12-1-2000 s/d 5-8-2000
18 J.A. SITURU, SH Bupati Tana Toraja 5-8-2000 s/d 5-8-2005
19 J.A. SITURU, SH Plt. Bupati Tana Toraja 6-8-2005 s/d 12-8-2005
20 H.B. AMIRUDDIN MAULA Plt. Bupati Tana Toraja 13-8-2005 s/d 15-9-2005
21 J.A. SITURU, SH Bupati Tana Toraja 15-9-2005 s/d 15-9-2010
22 THEOFILUS ALLORERUNG, SE Bupati Tana Toraja 27-9-2010 sampai sekarang

Kamis, 21 Februari 2013

Kaos Couple

Jual kaos couple atau baju pasangan
Hello Teman" kami  menjual pakaian online, kaos couple | baju couple | baju pasangan | kaos pasangan yang murah.
Ini beberapa contoh produk kami, untuk melihat yang lebih lengkap dapat anda lihat di Shop - Clothing Accessories - boutique88 Online Shop - Multiply Marketplace Indonesia


  Couple Serasi

Couple Key
Rp.80.000 @psg

Couple Lo-Ve 1.1
Rp.80.000 @psg

Couple Lo-Ve 1.2
Rp.80.000 @psg

Couple Lo-Ve 1.3
Rp.80.000 @psg

Couple Lo-Ve 1.4
Rp.80.000 @psg

Couple Lo-Ve 1.5
Rp.80.000 @psg

Couple Lo-Ve 1.6
Rp.80.000 @psg

Couple Lo-Ve 1.7
Rp.80.000 @psg


Couple Lo-Ve 1.8
Rp.80.000 @psg

Sumber: http://ibuhamil.com/area-promosi/5553-jual-kaos-couple-baju-keluar-dress-pasangn-kaos-couple-kerah.html#ixzz2ICzXX52t

Minggu, 06 Januari 2013

ANGNES MONICA


Nama lengkap : Agnes Monica Muljoto
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 1 Juli 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Hobby : Ice Skate dan Badminton
Berat Badan : 49 kg
Tinggi Badan : 165 cm
Jenis Musik : Pop, R&B
Pekerjaan : Penyanyi, aktris, penari, presenter, pencipta lagu, produser rekaman, perancang busana
Instrumen : Vokal, piano
Tahun aktif : 1992–sekarang
Perusahaan rekaman : Aquarius Musikindo
Website/Situs resmi : www.agnesmonicaofficial.com


Artis Cantik Indonesia, Agnes Monica merupakan salah satu artis favorite saya waktu masih kecil hingga sekarang, dan Indonesia pun mengakui sangat bangga memiliki artis seperti Agnes Monica dengan semua bakat, kemampuan dan prestasinya. Pada tahun 90-an, Agnes Monica kecil, mampu merebut angka nomor satu sebagai penyanyi cilik terpopuler, dengan 3 Album Favorite Anak-anak yaitu Si Meong, Yess! dan Bala-bala. Tapi sangat di sayangkan, sekarang ini jarang sekali, ada penyanyi-penyanyi cilik yang membawakan lagu anak-anak seperti halnya Agnes Monica waktu masih kecil. Karena semua penyanyi sekarang mayoritas membawakan lagu-lagu cinta, sekalipun yang menyanyikan adalah artis cilik.
Dalam kehidupan dan perjalanan karirnya, selain bernyanyi, Agnes Monica juga menjadi presenter di beberapa acara televisi anak-anak. Saat menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun ke dunia seni peran. Perannya di sinetron Pernikahan Dini (2001) berhasil melambungkan namanya. Agnes kemudian membintangi sederet judul sinetron yang menjadikannya artis remaja dengan bayaran termahal saat itu.
Saat ini, Agnes sebagaimana berita yang duniabaca.com himpun mengenai berita terbaru agnes monica seperti yang diberitakan kapanlagi.com (Jum’at, 27 Mei 2011)Agnes Monika jatuh sakit dan di rawat di RS Siloam Hospitals, Kebun Jeruk, Jakarta . Sebelum lebih jauh mengenal tentang biografi agnes monica, kehidupan dan karir agnes, terlebih kita doakan, semoga Agnes monica yang sedang sakit tetap diberi ketabahan dan semoga lekas sembuh. Kami semua menanti Agnes untuk tampil kembali di publik dengan kondisi vit and enerjik seperti dulu kala. Amiinnn…
Pesan Sponsor
Kembali topik, kehidupan dan karir agnes monica. Pada tahun 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya yang berjudul And the Story Goes, yang kembali melejitkan namanya di industri musik Indonesia. Kesuksesannya di tanah air mendorong Agnes memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional. Pada album keduanya yang dirilis pada tahun 2005, Whaddup A’..?!, ia menggandeng penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi. Agnes juga terlibat dalam syuting dua serial drama Asia, The Hospital dan Romance In the White House di Taiwan.
Agnes berhasil meraih penghargaan dua tahun berturut-turut atas penampilannya di ajang Asia Song Festival di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2008 dan 2009. Pada album ketiganya, Sacredly Agnezious (2009), Agnes mulai terlibat sebagai produser dan penulis lagu. Pada tahun 2010, ia diangkat sebagai salah satu juri pada ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Agnes juga menjadi salah satu pemandu acara pada karpet merah pegelaran American Music Awards 2010 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Seiring dengan melesatnya Agnes ke puncak popularitas, penampilan dan gaya berbusananya menjadi tren di kalangan anak muda. Selain sukses secara komersial, Agnes juga telah dianugerahi banyak penghargaan, termasuk di antaranya sembilan Anugerah Musik Indonesia, tujuh Panasonic Awards, dan empat MTV Indonesia Awards. Selain itu, Agnes telah dipercaya menjadi duta anti narkoba se-Asia serta duta MTV EXIT dalam memberantas perdagangan manusia.



KEHIDUPAN DAN KARIR AGNES MONICA

Masa Kecil dan Awal Karir Agnes Monica (1986 – 2002)
Agnes Monica Muljoto dilahirkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 1986. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Jenny Siswono dan Ricky Suprapto.Ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Steve Muljoto yang kemudian menjadi manajernya. Agnes menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Tarakanita Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya ke SLTP Pelita Harapan. Di sekolahnya, Agnes merupakan siswi yang berprestasi di bidang akademik dan sering menerima beasiswa, meskipun ia juga disibukan dengan aktivitas luar sekolah seperti kursus piano, bahasa Inggris, seluncur es, dan bulu tangkis. Bakat Agnes di bidang seni sudah telihat sejak ia masih kanak-kanak, khususnya bidang tarik suara. Selain ditempa di gereja, Agnes juga ikut kursus vokal di beberapa tempat.
Saat menginjak usia enam tahun, Agnes memulai kariernya sebagai penyanyi cilik dan merekam album anak-anak pertamanya yang diberi judul Si Meong. Nama Agnes melambung sebagai penyanyi cilik saat ia merilis album keduanya pada tahun 1995 yaitu Yess!, yang merupakan album duet bersama Eza Yayang. Album tersebut dinobatkan sebagai “Album Anak-Anak Terbaik” pada tahun 1999. Album lain yang telah dirilis Agnes yaitu Bala-Bala. Ketiga album tersebut berhasil melejitkan Agnes ke jajaran penyanyi cilik terpopuler di era 1990-an. Selain bernyanyi dan merilis album, Agnes juga menjadi presenter acara anak-anak yaitu Video Anak Anteve (VAN) di Anteve, Tralala-Trilili di RCTI, dan Diva Romeo di Trans TV. Agnes berhasil meraih penghargaan Panasonic Awards untuk “Pembawa Acara Anak-Anak Terfavorit” selama dua tahun berturut, 1999 dan 2000.
Menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun ke dunia seni peran, dimulai dengan penampilannya di sinetron Lupus Millenia dan Mr. Hologram pada tahun 1999. Pada tahun itu, Agnes berhasil menempati urutan pertama jajak pendapat artis beranjak remaja terbaik versi artiscilik.com. Pada tahun 2000, Agnes menjadi pemeran utama di sinetron Pernikahan Dini bersama Sahrul Gunawan. Sinetron inilah yang berhasil melambungkan nama Agnes dan menghapus citranya sebagai seorang artis cilik. Akting Agnes di sinetron tersebut berhasil meraih penghargaan “Aktris Terfavorit” pada Panasonic Awards pada tahun 2001 dan 2002, serta SCTV Awards sebagai “Aktris Ngetop” pada tahun 2002. Selain itu, Agnes juga menyanyikan dua lagu ciptaan Melly Goeslaw berjudul “Pernikahan Dini” dan “Seputih Hati” sebagai lagu tema sinetron Pernikahan Dini. Kedua lagu tersebut merupakan penampilan pertama Agnes sejak kemunculannya sebagai penyanyi cilik beberapa tahun silam. Kedua lagu tersebut telah dirilis dalam album kompilasi bertajuk Love Theme (2001). Sepanjang tahun 2002, Agnes telah membintangi tiga judul sinetron, yaitu Ciuman Pertama, Kejar Daku Kau Ku Tangkap, dan Amanda.[Ia juga berkolaborasi dengan penyanyi Yana Julio dalam lagu "Awan dan Ombak" dalam album Jumpa Lagi.[9] Seiring dengan popularitasnya, Agnes berhasil menjadi artis remaja dengan bayaran termahal di Indonesia pada saat itu.
Album Perdana Dewasa Agnes Monica (2003 – 2004)
Pada tanggal 8 Oktober 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya bertajuk And the Story Goes. Penggarapan album ini melibatkan beberapa musikus kenamaan Indonesia, termasuk di antaranya Ahmad Dhani dan Melly Goeslaw. Agnes menjelaskan “Untuk album baruku ini, aku memang ingin segala sesuatunya dipersiapkan dengan matang. Dari pemilihan lagu, musikus, sampai konsep videoklip, aku ingin yang benar-benar oke.” Proses penggarapan album yang memakan waktu selama 1,5 tahun tersebut juga disibukan dengan audisi penari dan program gizi untuk mempersiapkan stamina Agnes sebagai penyanyi. Proses persiapan yang benar-benar matang tersebut akhirnya membuahkan kesuksesan pada album tersebut. Aquarius Musikindo selaku label yang menaungi Agnes melaporkan bahwa And the Story Goes sudah laris dipesan sekitar 35.000 keping sebelum dirilis secara resmi. Tak lama berselang, album ini kemudian meraih double platinum dengan penjualan lebih dari 300.000 keping. Album pertama Agnes ini mengangkat “Bilang Saja” sebagai singel pertama dengan klip yang mengusung konsep street fashion. Singel lain yang lahir dari album ini yakni “Indah”, “Cinta Mati”, dan “Jera”. Selain sukses secara komersial, album ini juga membuahkan sejumlah penghargaan. Pada ajang Anugerah Musik Indonesia 2004, Agnes memenangkan tiga penghargaaan dari total sepuluh nominasi, yaitu sebagai “Artis Pop Solo Wanita Terbaik” untuk lagu “Jera”, “Karya Produksi Dance/Tehno Terbaik” untuk lagu “Bilang Saja”, serta “Duo/Group Terbaik” untuk kolaborasinya dengan Ahmad Dhani di lagu “Cinta Mati”. Ia juga berhasil meraih penghargaan sebagai “Pendatang Baru Terbaik” pada Anugerah Planet Muzik 2004 yang digelar di Singapura. Kesuksesannya dalam usia yang masih sangat muda membuat Agnes mendapat julukan “Diva Muda” dalam kancah musik Indonesia. Ia juga mulai memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional.
Sepanjang tahun 2003, selain disibukan dengan perilisan album pertamanya, Agnes juga menggarap sinetron Cewekku Jutek sebagai pemeran utama bersama Roger Danuarta. Pada tahun berikutnya, Agnes membintangi dua sinetron, Bunga Perawan dan Cantik. Penampilan Agnes dalam tiga sinetron tersebut mengantarkannya meraih penghargaan Panasonic Awards 2003 sebagai “Aktris Terfavorit” dan SCTV Awards 2004 sebagai “Aktris Ngetop”. Di tengah kesibukannya sebagai penyanyi, Agnes masih tetap memperhatikan pendidikannya. Setelah lulus dari bangku SMA Pelita Harapan, ia menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan (UPH) pada jurusan Hukum.
Album Kedua Agnes Monica “Whaddup A’..?!” (2005 – 2007)
Agnes resmi meluncurkan album keduanya berjudul Whaddup A’..?! pada tanggal 10 Desember 2005. Kali ini, selain menggandeng sejumlah musikus Indonesia seperti Dewiq, Melly Goeslaw, dan Andi Rianto, Agnes juga mengajak penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi. Di album ini, Keith Martin menciptakan dua buah lagu berbahasa Inggris untuk Agnes, termasuk di antaranya “I’ll Light a Candle” yang mereka bawakan secara duet. Untuk mempromosikan album tersebut, Agnes menggelar konser tunggal di empat kota di Indonesia, yakni Bandar Lampung, Surabaya, Bandung, dan Makassar, dengan tajuk Clasnezenzation. Album ini juga menelurkan lima singel hit yaitu “Bukan Milikmu Lagi”, “Tanpa Kekasihku”, “Tak Ada Logika”, “Cinta di Ujung Jalan”, serta “Dan Tak Mungkin”. Whaddup A’..?! mendapat respons positif dan diganjar sejumlah penghargaan. Pada pegelaran Anugerah Musik Indonesia 2006, Agnes menyabet dua penghargaan yakni “Artis Pop Wanita Terbaik” dan “Karya Produksi R&B Terbaik” untuk lagu “Bukan Milikmu Lagi”. Pada ajang Penghargaan MTV Indonesia 2006, Agnes kembali meraih trofi “Most Favorite Female” berkat lagu “Tak Ada Logika”. Whaddup A’..?! juga telah meraih triple platinum untuk angka penjualan album yang mencapai lebih dari 450.000 keping.
Pada tahun 2005, Agnes juga terlibat dalam syuting serial drama Asia berjudul The Hospital di Taiwan yang dibintangi oleh Jerry Yan, salah satu personil F4. Agnes juga ikut dalam syuting serial Romance in The White House bersama Peter Ho, yang dalam serial ini Agnes bermain hanya dalam beberapa episode saja. Di Indonesia, Agnes juga disibukan dengan perannya di dua sinetron di Indosiar, yaitu Ku Tlah Jatuh Cinta dan Pink Di penghujung tahun 2006, Agnes kemudian membintangi sinetron komedi berjudul Kawin Muda yang ditayangkan di RCTI. Pada saat yang bersamaan, Agnes juga memutuskan untuk cuti dari kuliahnya di jurusan Hukum, Universitas Pelita Harapan. Langkah ini diambil Agnes akibat kesibukannya dalam menjalani karier dan mempersiapakan rencananya untuk go international.
Pada awal tahun 2007, Agnes ditunjuk oleh DEA (Drugs Enforcement Administration) dan IDEC Far East Region sebagai duta anti narkoba se-Asia. Pada tanggal 15 Mei 2007, Agnes menjadi artis pembuka konser grup R&B Amerika Serikat Boyz II Men di Istora Senayan, Jakarta. Agnes dan promotor konser sempat mengumumkan bahwa ia akan berkolaborasi dengan grup tersebut, meskipun akhirnya tidak terlaksana akibat persiapan yang belum matang. Pada tanggal 23 Juni 2007, Agnes menggelar konser tunggal untuk pertama kali di Stadium Negara, Kuala Lumpur, Malaysia, yang disaksikan sebanyak 3.000 penonton. Agnes juga menjadi bintang tamu khusus dalam panggung final Asian Idol yang digelar pada tanggal 16 Desember 2007, dengan membawakan lagunya berjudul “Get Up”.
Karir Agnes Monia (2008 – 2009)
Pada awal tahun 2008, Agnes membintangi sinetron kejar tayang RCTI berjudul Jelita.[31] Agnes mulai menggarap album studio ketiganya dan merilis lagu berjudul “Matahariku” lebih awal sebagai singel pertama. Sampai saat ini, “Matahariku” merupakan singel terlaris Agnes dengan penjualan nada sambung mencapai lebih dari tiga juta dalam waktu sembilan bulan. Videoklip “Matahariku” juga telah ditonton lebih dari 4,5 juta kali di YouTube, menjadikannya video musik Indonesia yang paling banyak ditonton. Lagu tersebut kembali membuahkan Agnes penghargaan di MTV Indonesia Awards sebagai “Most Favorite Female” serta Anugerah Musik Indonesia 2009 sebagai “Artis Pop Solo Wanita Terbaik”. Pada bulan September 2008, Agnes meluncurkan singel kedua berjudul “Godai Aku Lagi” yang merupakan ciptaannya sendiri. Sebagai pemanasan sebelum resmi merilis album, Agnes merilis album mini yang memuat dua singel saja “Godai Aku Lagi” dan “Matahariku”. Agnes juga membintangi sinetron keduanya pada tahun itu berjudul Kawin Masal.
Pada tanggal 4 Oktober 2008, Agnes tampil di panggung Asia Song Festival yang diselenggarakan oleh Korea Foundation for International Culture Exchange di Seoul, Korea Selatan. Acara yang diikuti 24 artis dari 12 negara Asia tersebut disaksikan oleh 35.000 penonton di Seoul World Cup Stadium dan disiarkan di stasiun televisi di 30 negara. Agnes menampilkan dua lagu miliknya, “Godai Aku Lagi” dan “Shake It Off”, dengan memasukkan unsur tarian Bali. Penampilan Agnes tersebut mendapat respons positif dari sejumlah media lokal Korea dan meraih penghargaan “The Best Asian Artist Award” dari panitia. Pada tahun berikutnya, Agnes kembali tampil di panggung tersebut dan membawakan tiga lagu yaitu “Shake It Off”, “Temperature”, serta lagu milik penyanyi pop Michael Jackson, “Heal the World”. Panggung kali ini diikuti 14 artis dari sembilan negara Asia dan disaksikan sekitar 40.000 penonton. Seperti penampilan sebelumnya, Agnes kembali mendapat sambutan baik serta menerima penghargaan “The Best Asian Artist Award” untuk kedua kalinya.
Pada tanggal 1 April 2009 Agnes akhrinya resmi meluncurkan album ketiganya yang diberi judul Sacredly Agnezious. Kali ini, Agnes lebih terlibat secara langsung dalam pengerjaan album. Dengan dibantu sejumlah musikus ternama, yaitu Erwin Gutawa, Dewiq, Pay, dan DJ Sumantri, Agnes turut terlibat sebagai produser dan pencipta lagu dalam album tersebut. Selain dua singel terdahulu, “Matahariku” dan “Godai Aku Lagi”, Sacredly Agnezious melejitkan singel lain berjudul “Teruskanlah” dan “Janji-Janji”. Pada MTV Indonesia Awards 2009, Agnes menyabet dua penghargaan sebagai “Most Favorite Female” serta “Artist of the Year” yang merupakan penghargaan tertinggi dalam acara tersebut. Pada Anugerah Musik Indonesia yang digelar pada tahun berikutnya, Agnes berhasil meraih dua penghargaan, masing-masing untuk kategori “Album Pop Terbaik”, “Artis Solo Pop Wanita Terbaik” dan “Album Terbaik Terbaik”. Pada tanggal 23 Mei 2009, Agnes tampil sebagai salah satu bintang tamu dalam acara “Festival of Life” di Garuda Wisnu Kencana, Bali, dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Agnes juga terlibat dalam konser pementasan lagu-lagu grup legendaris ABBA bertajuk “Dancing Queen” di Istora Senayan dengan menyanyikan lagu “The Winner Take It’s All”. Setelah sekian lama cuti dari kuliahnya, Agnes akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jurusan Hukum Universitas Pelita Harapan dengan IPK terakhir 3,67. Ia kemudian melanjutkan kuliahnya di Oregon State University (OSU), Amerika Serikat, dengan program distance education di jurusan Political Science.
Awal Karir Agnes Monica Go International (2010 – Sekarang)
Memasuki tahun 2010, Agnes mendapat kehormatan menjadi juri dalam ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Kehadiran Agnes di ajang tersebut sempat diragukan karena usianya yang masih terlalu muda. Agnes berkomentar “Kalau pengalaman, jangan dilihat dari umur. Dengan prestasi yang aku dapat, enggak ada beban buatku berada di antara Mas Anang dan Mas Erwin. Aku sendiri merasa bukan jadi juri, aku dibiarkan jadi diri sendiri, aku sebagai teman mereka [para peserta]. Aku akan bagi pengalamanku ke mereka.” Agnes juga ditunjuk menjadi duta MTV EXIT (End Exploitation and Trafficking) dalam misi memberantas perdagangan manusia. Pada tahun ini, Agnes meluncurkan singel berjudul “Karena Ku Sanggup” yang ia ciptakan bersama musikus Andi Rianto. Ia juga membintangi sinetron berjudul Pejantan Cantik yang tayang di Indosiar. Pada tanggal 21 November 2010, Agnes menjadi salah satu pembawa acara karpet merah ajang penghargaan tahunan American Music Awards yang diselenggarakan di Nokia Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat. Ia tampil menggunakan busana bermotif batik dan kebaya, serta sesekali menggunakan bahasa Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Agnes juga berduet bersama penyanyi Meksiko Christian Chávez dalam lagu berjudul “¿En Dónde Estás?” yang dikemas dalam bahasa Spanyol, Inggris, dan Indonesia.
Pada tanggal 2 Februari 2011, Agnes meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul Agnes Is My Name, dalam kerja sama dengan waralaba KFC. Album ini memuat sepuluh singel pilihan dari tiga album studio sebelumnya, ditambah dua lagu terbaru “Karena Ku Sanggup” dan “Paralyzed”. Pada saat peluncuran album tersebut, Agnes mengumumkan bahwa tahun sebelumnya ia telah menandatangani kontrak dengan Sony/ATV Music Publishing, perusahaan musik yang didirikan oleh penyanyi Michael Jackson. Agnes telah merekam beberapa lagu di World Famous Red Bus Recording Studios di London, Inggris. Untuk versi berbahasa Inggris dari lagu “Paralyzed”, ia dibantu oleh Beto Cohen, musikus yang pernah bekerja sama dengan Madonna. Pada tanggal 23 Maret 2011, bertepatan dengan Perayaan Hari Musik Nasional, Agnes menerima penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia (NBMI) dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) atas dedikasi dan sumbangsihnya, baik berupa pemikiran maupun perbuatan, bagi kemajuan dan perkembangan serta pelestarian musik Indonesia.
Sinetron dan FTV yang di Bintangi Agnes Monica 
  • 1999: Lupus Milenia
  • 1999: Mr Hologram
  • 2001: Pernikahan Dini
  • 2002: Amanda
  • 2002: Ciuman Pertama
  • 2002: Cinta Selembut Awan
  • 2003: Cewekku Jutek
  • 2004: Cantik
  • 2004: Bunga Perawan
  • 2005: Ku ‘Tlah Jatuh Cinta
  • 2005: Romance In The White House (Drama Taiwan)
  • 2006: Pink
  • 2006: The Hospital (Drama Taiwan)
  • 2006: Kawin Muda
  • 2008: Jelita
  • 2008: Kawin Masal
Semoga sedikit banyak tentang profile, biografi artis indonesia agnes monica serta perjalanan hidup dan karir agnes tersebut dapat bermanfaat.

Jumat, 04 Januari 2013

Arti Smart Education

smart education palopo
 s : strategis
      Yang mempunyai cara pembelajaran yang sangat trategis
 M : MEASUREABLE
       Yang berarti dapat di ukur
 A : ACTUAL
      Yang berarti pembelajarannya sangat actual atau up to date
 R : REALISTIS
      Yang menerapkan pembelajaran yang realistis yang sesuai dengan jaman sekarang
 T : TIME ADDED
      Mahasiswa di berikan banyak waktu tambahan untuk memperdalam materi yang telah di berikan

Rabu, 19 Desember 2012

BIODATA VIDI ALDIANO

profil vidi aldiano, biodata vidi aldiano
Profil Vidi Aldiano (Biodata - Foto) - Vidi Aldiano adalah penyayi solo yang mempunyai suara yang khas dan merdu untuk didengar. Tidak perlu diragukan lagi kemampuan olah vokalnya, barbagai ajang pernah diikuti dan Vidi Aldiano juga beberapa kali di diundang dalam perhelatan musik tanah air.

Biodata Vidi Aldiano

Nama lahir : Oxavia Aldiano
Tampat Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Maret 1990
Umur :  (umur 22)
Pekerjaan : Penyanyi
Tahun aktif : 2008 – sekarang

Biografi Singkat Vidi Aldiano

Vidi Aldiano lahir di Jakarta 29 Maret 1990 dan saat ini berstatus mahasiswa di Universitas Pelita Harapan jurusan Teknik Elektro. Vidi menyodorkan album solo yang bertajuk ”Pelangi di Malam Hari”.

Ada salah satu ritual unik yang dilakoni Vidi sebelum manggung yaitu mesti ke toilet terlebih dahulu dan melakukan relaksasi. Sebuah ritaul yang memang banyak dilakukan oleh beberapa artis dunia sebut saja maga diva Celine Dion yang terkenal dengan lagu ost Titanic nya.

Keluarga Vidi merupakan salah satu keluarga yang memberikan apresiasi tinggi di bidang musik, terlebih orang tuanya dulu merupakan salah satu pengisi acara musik di TVRI. Melalui bimbingan sang Mama yang merupakan guru piano, Vidi sudah mengenal tuts piano sejak umur 3 tahun. Bahkan di usia balita, yakni 2,5 tahun, ia sudah menggondol juara kedua menyanyi untuk tingkat kanak-kanak. Jadilah semenjak di sekolah dasar Vidi diandalkan sebagai duta kesenian sekolah.

Ketika remaja, Vidi jatuh hati pada alat musik biola. Bersama band-nya, Vidi telah memiliki pengalaman yang cukup untuk dapat diperhitungkan, yakni tampil di Java Jazz 2005.

Kini Vidi Aldiano menjadi seorang penyanyi yang di perhitungkan di blantika musik nasional, Bakatnya yang luar biasa bersaing ketat dan kadang di banding-bandingkan dengan Afgan yang juga sama-sama penyanyi solo Muda berbakat.

Mengawalai tahun 2012 ini vidi datang dengan single baru hitsnya berjudul Lupakan Mantan silakan untuk lebih lengkapnya silakan klik » Lirik Lagu Vidi Aldiano Lupakan Mantan.

Koleksi Foto Vidi Aldiano Terbaru

profil vidi aldiano, biodata vidi aldiano, foto vidi aldiano
profil vidi aldiano, biodata vidi aldiano, biografi vidi aldiano
Profil Vidi Aldiano ( Biodata - Foto )
profil vidi aldiano, biodata vidi aldiano, foto vidi aldiano
profil vidi aldiano
profil vidi aldiano, biodata vidi aldiano, foto vidi aldiano

Template by:

Free Blog Templates